Kamis, 31 Oktober 2013

Contoh Bencana Alam Baca Yaaa



 numpang ngepos yaa...
buat adek" yg sering susah cari berita bencana alam, nihh kakak dapet dari tugas adek kakak hehe
Semoga Bermanfaat



Tanggul Kali Kutho jebol, banjir bandang melanda Kendal

MERDEKA.COM, Banjir bandang akibat luapan Kali Kutho di Kecamatan Rowosari, Kendal, Jawa Tengah menerjang ribuan rumah. Ketinggian air mencapai dua meter dan terjadi saat warga hendak menyantap makan sahur. Hingga Minggu (14/07) siang ini ketinggian air masih berkisar satu meter dan lumpur setinggi 30 centimeter mengendap di jalan dan rumah warga.
Banjir bandang ini terjadi Sabtu (13/07) malam setelah tanggul Kali Kutho jebol akibat tidak kuat menahan debit air. Banjir terjadi setelah wilayah selatan Kendal diguyur hujan lebat sejak Sabtu siang hingga malam hari. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian dua meter, bahkan hingga Minggu pagi air yang masuk ke dalam rumah masih sekitar setengah meter.
Menurut warga, banjir yang datang kali ini cukup besar. Air mengalir cukup deras dari tanggul sungai yang jebol. Warga sempat panik pasalnya air naik dengan cepat hingga banyak yang tidak bisa menyelamatkan harta bendanya. Air mulai menggenangi jalan di permukiman nelayan di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari ini pada Sabtu tengah malam. Air terus bertambah hingga minggu dinihari saat warga hendak menyantap makan sahur.
Ketinggian air mencapai dua meter membuat warga mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. Sejumlah kendaraan terpaksa diangkat ke teras rumah yang tinggi agar tidak terkena banjir. "Airnya deras mulai masuk ke dalam rumah sekitar jam 11 malam," kata Budi, warga sekitar.
Hingga Minggu siang ini air masih menggenangi sejumlah ruas jalan kampung dan rumah warga. Sementara warga mulai sibuk membersihkan lumpur yang mengendap di dalam rumah dan sepanjang jalan. Sampah juga tampak berserakan di tengah jalan aktivitas warga-pun terganggu.
Belum ada bantuan dari pemerintah setempat, hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal masih mendata jumlah kerusakan akibat banjir bandang ini.
Sumber: Merdeka.com

Gunung Rokatenda Flores Meletus, 6 Tewas Tersapu Awan Panas
Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada Sabtu pagi (10/8), tepatnya pukul 04.27 Wita.
Kantor berita ANTARA mengutip warga di pulau tersebut mengatakan letusan dan semburan abu vulkanik dahsyat yang disertai gempa bumi terjadi sekitar jam satu malam. Akibat letusan dan semburan itu, beberapa desa dihujani semburan kerikil dan abu vulkanik.
Gunung Rokatenda termasuk gunung berapi aktif di Lingkar Cincin Api pegunungan berapi di Indonesia. Gunung ini terakhir kali meletus pada bulan Juni lalu.
Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban letusan G. Rokatenda di Kab. Sikka, NTT masih terus dilakukan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan data sementara korban enam tewas hingga sore ini.
Empat jenazah korban sudah ditemukan, yaitu  Aloysius Lala (65), Wea Lala (58), Petrus Ware (69) dan Aluysius (tidak diketahui usianya). Sementara korban yang masih dalam pencarian adalah Lengga (5) dan Pio (7). Mereka tersapu awan panas pada saat tidur di pantai Punge, Desa Rokirole.
"Masyarakat sekitar panik dan dilaporkan letusannya lebih besar daripada letusan sebelumnya," jelas Sutopo dalam pesan yang dikirimkan ke wartawan, Sabtu petang (10/8).
Hingga pukul 09.30 Wita masih terlihat awan panas guguran menuju arah utara. Arah luncuran awan panas tidak seperti biasanya yang mengarah ke arah selatan hingga ke pantai.
Awan panas mengalir dari Woje Wubi sampai pantai Cua. Terparah di Ko'a Desa Rokirole dan Nitunglea. Bupati Sikka bersama BPBD telah berada di lokasi dan melakukan penanganan darurat.
Status Gunung Rokatenda masih ditetapkan Siaga oleh PVMBG. Gunung Rokatenda meletus sejak Oktober 2012, abu letusan tersebar dalam pulau bergantung arah angin.
Saat Rokatenda dalam status siaga, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 Km.

Gempa Jogjakarta, Selatan Jawa Tengah

Korban : 6.234

Tanggal : 26 Mei 2006

Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 (26 May UTC) kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter. (video “Sebuah Catatan” Film Dokumenter Gempa Yogya 26 Mei 2006)
Rumah-rumah disebuah desa yang runtuh akibat gempa Jogya 26 Mei 2006






Bencana Gempa dan Tsunami Aceh, 26 Desember 2004
26 Desember 2004…..
Gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1) mencapai 127.672 orang. Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir. Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara.Iitulah kisah suram 5 tahun silam yang terjadi di penghujung tahun 2004 silam. Namun, seiring waktu berjalan, segala perbaikan terus berjalan. Setidaknya, begitulah yang terbaca dan terdengar di media massa.Akan tetapi, ironinya, masih terlihat adanya barak-barak yang berpenghuni, seperti di bantaran sungai Krueng Aceh, yang di kenal dengan Barak Bakoy. Memang kita tidak bisa menduga, apa yang terjadi ? Dengan dana yang melimpah, di dukung oleh sumber daya manusia yang multi culture, high intelegence, tapi semua ini masih terhidang di depan kita. Aneh..
Barak bakoy adalah salah satu bukti dari kisah silam yang masih ada, mungkin juga masih ada bakoy-bakoy lain yang belum sempat penulis tahu.

Tanah Longsor di Jawa Barat, 6 Tewas

Seorang pejabat pemerintah mengatakan tanah longsor akibat hujan lebat telah menewaskan sedikitnya enam orang dan 18 lainnya hilang di desa Cililin, Bandung, Jawa Barat (25/3).
Regu penolong berupaya melakukan pencarian korban tanah longsor di desa Cililin, Jawa Barat, 25 Maret 2013. (AP Photo)

Sutopo Purwo Nugroho dari Badan Mitigasi Bencana mengatakan sembilan rumah terkubur oleh lumpur yang longsor dari pebukitan sekitar segera setelah subuh hari Senin (25/3) di desa Cililin, daerah Bandung barat.

Ia mengatakan Tm SAR telah mengangkat enam mayat, termasuk empat anak-anak, beberapa jam setelah tanah longsor itu.

Ratusan polisi, tentara dan penduduk menggali puing-puing, dengan menggunakan tangan, sekop dan cangkul mencari korban lain yang dilaporkan hilang.

Musim hujan mengakibatkan puluhan tanah longsor dan banjir bandang setiap tahun di Indonesia, yang terdiri dari 17 ribu pulau dimana jutaan orang tinggal di daerah-daerah pegunungan atau dekat daerah banjir yang subur.


Kebakaran Hutan di Riau, Danlanud: Kita Masih Lakukan Hujan Buatan

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

Pekanbaru - Berdasarkan satelita NOAA, di wilayah Riau masih terpantau 27 titik api. Tim pemadam di Riau masih melakukan hujan buatan dan bom air.

Demikian disampaikan, Komandan Satgas, Udara, Kol P Andyawan kepada detikcom, Rabu (31/7/2013) di acara buka bersama di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Komadan Pangkalan TNI AU ini menyebutkan, bahwa hari ini tim Satgas Udara masih melakukan hujan buatan dengan menggunakan pesawat Cassa. Sedikitnya. 2 ton garam disemai di langit Riau.

"Alhamdulilah, upaya kita berhasil. Hari ini sejumlah kabupaten termasuk Pekanbaru ada hujan. Dengan demikian diharapkan, bisa memadamkan titik api yang berada di wilayah utara Riau," kata Andyawan.
Andyawan menyebutkan, saat ini memang statusnya tidak tanggap darurat. Namun kondisinya menjadi transisi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Tim yang ada saat ini masih ada BNPB, Penprov Riau, TNI AD, serta jajaran intansi terkait lainnya," kata Andy begitu sapaan akrabnya.
Selain melakukan hujan buatan, lanjut Andy, pihaknya juga melakukan bom air. Lokasi bom air ini berada di kabupaten Rokan Hilir. Setidaknya ada 143 kali heli membawa air sekali terbanga 3,5 ton.
"Upaya pemadaman lewat heli dengan bom air juga kita lakukan. Kita harapkan, seluruh titik api yang ada saat ini bisa segera tertanggulangi," kata Andy.

Angin puting beliung hantam perbelanjaan di Jambi

Sabtu, 10 Agustus 2013 20:05 WIB | 2202 Views
ilustrasi Puting Beliung Pekerja memperbaiki sebuah baliho yang terjatuh akibat dihantam angin kencang di ruas jalan kota Meulaboh, Aceh Barat, Jumat (10/5). (FOTO ANTARA/Anwar)
Jambi (ANTARA News) - Angin puting beliung mengantam papan nama perbelanjaan modern hypermart WTC Jambi yang mengakibatkan. empat unit mobil rusak akibat robohnya tiang bangunan tersebut, namun belum diketuai pasti tentang korban jiwa.
Hasil pantauan di lokasi, Sabtu, kejadian angin puting beliung yang mengantam papan nama pusat perbelanjaan tersebut terjadi pada pukul 14.30 WIB.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian itu mengatakan, seluruh pengunjung pusat perbelanjaan itu berhamburan lari keluar bangunan pada saat terjadinya angin puting beliung menerjang bangunan yang terletak dipinggiran Sungai Batanghari.
Pada kejadian itu seluruh pengunjung yang sedang asik berbelanja sehingga harus menyelamatkan dirinya khawatir runtuhan bangunan itu.

Akibat kejadian itu papan reklame hypermart sebesar 20 meter tumbang dan menimpa empat unit mobil milik pengunjung.

Salah seorang pengunjung yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan angin yang kencang sempat masuk, dan orang-orang kebingungan dan berhamburan keluar.
Usai kejadian itu petugas kepolisian langsung ke lokasi dan langsung memasang garis polisi sedangkan pihak hypermart sendiri sedang berusaha menyingkirkan papan nama tersebut yang menimpa mobil dan bagian depan banguan itu.

Sementara itu pihak pengelola pusat perbelanjaan itu belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut atas kejadian itu.(*)

Badai tumbangkan empat pohon di Padang

Jumat, 5 April 2013 22:08 WIB |
ilustrasi Banjir Warga melintas di antara banjir merendam perumahan Bumi Kasai Permai, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar. (FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra) ()
Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, hanya sejumlah ruas jalan macet akibat pohon tumbang di badan jalan,"
Padang (ANTARA News) - Badai disertai hujan lebat yang terjadi sejak pagi hingga malam hari menumbangkan empat batang pohon di empat lokasi berbeda di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Sedikit ada empat pohon di empat lokasi tumbang di Kota Padang, kata Kabid Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Padang, Edi Asri.
Menurut dia, pohon tumbang pertama terjadi di daerah Purus sekitar pukul 07.00 WIB, kemudian di jalan Gajah Mada pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya pohon tumbang terjadi di daerah Bukit Lampu pada pukul 17.45 WIB, mengakibatkan arus lalu lintas Padang - Painan sempat terhambat, serta di daerah Korong Gadang menimpa satu unit gardu listrik, ungkap dia.
Petugas telah diturunkan untuk memotong pohon tumbang yang terjadi di empat titik yang ada di Kota Padang.
"Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, hanya sejumlah ruas jalan macet akibat pohon tumbang di badan jalan," ungkap Edi Asri.
Dia mengatakan, hujan lebat yang menguyur Kota Padang sejak Jumat pagi hingga malam hari juga menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.
"Banjir yang menggenangi ruas jalan itu membuat arus lalu lintas tersendat dan menimbulkan kemacetan kendaraan," kata dia.

Kegempaan Vulkanik Gunung Lokon Menurun

Senin, 16 September 2013, 01:02 WIB
Antara/Fiqman Sunandar
Gunung Api Lokon mengeluarkan debu vulkanik serta lava di kota Tomohon, Sulawesi Utara. REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Kegempaan vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara menurun diperiode enam jam sejak pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, Ahad (16/9).
"Mudah-mudahan frekuensi kegempaannya terus menurun. Di periode ini hanya terekam sebanyak enam kali gempa vulkanik dalam dan dua kali gempa vulkanik dangkal serta empat kali gempa tektonik," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina.
Dia mengatakan, pada pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA terekam dua kali gempa tektonik, 13 kali gempa vulkanik dalam, 20 kali gempa vulkanik dangkal, 18 kali gempa embusan serta tremor dengan amplitudo maksimum mencapai empat milimeter.
Begitupun di periode enam jam selanjutnya, pukul 06.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA, petugas pos pengamatan merekam satu kali gempa tektonik, 12 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa vulkanik dangkal, 13 kali gempa embusan serta tremor dengan amplitudo maksimum mjencapai enam milimemeter.
"Bila dikalkulasi, jumlah kegempaan vulkanik dalam dan dangkal yang terekam sejak peningkatan kegempaan pada Jumat pukul 19.00 WITA hingga hari ini, telah mencapai di atas 200 kali," katanya.
Dia mengatakan, peningkatan kegempaan ini belum bisa diindikasikan apakah hanya sekadar mengisi ruang-ruang kosong atau akan meletus dengan waktu yang tidak bisa diperkirakan, katanya.
Karena itu menurut dia, langkah paling efektif yang harus dilakukan warga adalah tetap meningkatkan kesiapsiagaan, serta tidak melakukan aktivitas di radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah.
Pada pekan ini, rangkaian letusan Gunung Lokon terjadi sejak Senin (9/9) hingga Kamis (12/9) dengan ketinggian debu letusan bervariasi dari 500 meter hingga 2.500 meter, dan hingga kini masih ditetapkan status siaga pada level III.

Rabu, 30 Oktober 2013



                          LINGKUNGANKU DAMAI HATIKU RIANG

     Karya : Annisa Rizka Viana 
                          HAPPY READING^^

            Sebuah bangku mungil yang diayomi bermacam pohon rindang terlihat sangat indah. Angin sepoi-sepoi, membelai dan menerbangkan rambut gadis-gadis cilik yang sedang bermain. Wajah mereka tampak girang sekali. Memang tidak heran jika setiap orang yang lewat di Desa Damai Sejahtera tidak mau bergegas keluar dari desa itu. Karena selain penduduk yang ramah, desa itu memiliki pemandangan yang sangat indah. Tidak jarang pula, para pengendara sejenak menghentikan laju kendaraan mereka. Sekedar duduk di bawah pohon atau melihat ikan-ikan yang ada di sebuah kolam.
                Kenyamanan Desa Damai Sejahtera memang tidak bisa diragukan lagi, di setiap sudut desa dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan. Kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat memang sudah menjadi hal pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap individu di desa ini. Begitu pula dengan Murdi dan Aisya, kakak beradik yang menjadi pelopor terbentuknya desa yang aman dan damai. Tangan-tangan kreatif mereka mampu mengubah sampah menjadi benda yang elok dipandang.
                “Kak, lihat ranting itu !” ujar Aisya sambil menunjuk sebuah ranting di pinggir jalan.
                “Wah aku tahu maksudmu, dan lihat bungkus makanan ringan itu !” jawab Murdi.
                “Akan menjadi rangkaian bunga bukan?” tebak Aisya.
                “Tepat sekali”. Jawab Murdi dengan mantap.
                Kemudian keduanya memungut sampah-sampah dan ranting yang tergeletak itu. Dikumpulkannya benda-benda pungutan itu ke sebuah karung seraya melangkah pergi dari tempat tersebut. Mereka memang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba kreativitas tahunan yang diselenggarakan di Desa Damai Sejahtera, dan akan diikuti oleh peserta dari berbagai desa. Untuk itu, Murdi dan Aisya sebagai peserta wajib membuat karya seni yang indah.
                Satu persatu bungkus makanan ringan yang mereka pungut tadi, dibersihkan dan disusun membentuk sebuah karangan bunga yang indah. Hati mereka tak sabar untuk menunjukkan sebuah karya indah yang mereka buat kepada semua peserta lomba dan dewan juri.
                “Bagaimana kak?? Hasil karya kita lumayan juga yaa... Mama pasti bangga dengan kita hahaha”. Ujar Aisya sambil terkekeh-kekeh.
                “Hahaha bisa saja kau ini... pekerjaanku yang paling rapi kan??” Gurau Murdi.
                “Pekerjaan kalian sama-sama bagus kok.. Mama bangga”. Ucap seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba berdiri di belakang Murdi dan Aisya.
                “Mama...” ucap Murdi dan Aisya bersamaan.
                Selain mencintai lingkungan, mereka juga sangat mencintai kedua orang tua. Karena bagi mereka, orang tua adalah sumber motivasi yang tak tergantikan. Setelah itu keduanya mulai melanjutkan prakarya yang sebentar lagi akan siap sempurna.
                Lomba akan dimulai hari ini, semua peserta hanya mempersiapkan rancangan-rancangan dari rumah. Begitu juga Murdi dan Aisya, kangaran bunga yang sempurna kemarin hanya dibuat sebagai contoh dan dipajang di rumah. Priiiiitt.... suara peluit yang ditiup oleh dewan juri pun mengawali jalannya lomba.
                “Seperti sepak bola saja memakai peluit”. Pikir Murdi.
                Semua peserta pun dengan sigap dan cekatan menyusun prakarya yang akan mereka buat. Mereka tak ingin kalah dengan tuan rumah, yaitu Murdi dan Aisya. Tak terasa, 90 menit waktu yang diberikan dewan juri telah habis. Saatnya penilaian, Murdi dan Aisya tampak senang ketika melihat hasil karya mereka. Tapi, ketika mereka menengok ke belakang ternyata peserta lain juga membuat karya seni yang sangat indah. Kemudian mereka tersenyum, ternyata warga sekitar juga telah sadar untuk memanfaatkan barang bekas dan menyulapnya menjadi karya seni yang amat elok.
                Pengumuman dari dewan juri sangat-sangat mengejutkan, ternyata perolehan nilai paling tinggi dicapai oleh Murdi dan Aisya. Nomor dua, diperoleh oleh Dimas dan Junian yang membuat kaleng bekas menjadi sebuah perangkat minum yang elegan. Sedangkan nomor tiga didapatkan oleh Dini dan Hanzam.
                “Wah, kakak.. tidak sia-sia kita mencintai alam. Karena alam pun pasti akan membalas cinta kita. Kita berhasil kak”. Kata Aisya dengan wajah yang berseri.
                Ucapan Aisya hanya disambut dengan senyuman oleh Murdi. Murdi tak bisa mengucapkan apa-apa lagi setelah mendengar pernyataan Adiknya. Ia sendiri yakin bahwa apa yang ia peroleh saat ini adalah buah dari keteguhannya selama ini untuk menjaga alam dan mempertahankan keasriannya. Terbukti, karena ia dan adiknya lingkungan desanya menjadi damai, sejuk, asri, hijau dan menyenangkan.

Puisi Galau

                                               CINTA, YA... CINTA

Entah, apa yg bisa ku ugkapkan saat ini...
Jantungku rasanya tak mampu berdegup pelan
Cinta.. ohh benarkah??
Dia yg selalu menatapku dengan matanya yg berbinar
Dia yg membuatku tak pernah melupakannya
Cinta.. ahh kenapa kau tiba
Sedangkan usia ini masih seumur jagung
Benarkah aku harus menanggung rasa ini sampai dewasa??
Sedangkan hati ini sudah terluka
Benar benar terluka
Ohh cinta, jangan kau siksa diriku
Yang entah mabuk atau dimabuk cinta??
Sudahlah, pergi.. pergi...
Jangan hiraukan aku,

:(


Murni karyaku readers.... jelek ya??? wajar sihh... 
Makasih udah berkunjung... :)

CERPEN CITA-CITA

                                  DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

 Karya : ANNISA RIZKA NOVIANA
Terinspirasi oleh Captain Timnas Indonesia U19 ( EVAN DIMAS)
HAPPY READING^^
           
Sebagai seorang manusia, kita tak boleh cepat puas dengan apa yang kita peroleh. Kita harus tetap berlatih dan berusaha. Karena sepandai-pandainya kita, sehebat-hebatnya kita, masih ada yg lebih hebat dan pandai. Seperti pepatah mengatakan, “Di atas langit masih ada langit”. Itulah prinsip yang dipegang teguh oleh Dimas. Pemuda berprestasi dan kreatif yang mulai di kenal oleh masyarakat.
            Cita-citanya yang sedari dulu ingin ia capai adalah menjadi seorang atlet sepak bola profesional. Kemampuannya mengolah si kulit bundar memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Terbukti, saat ini ia kerap di panggil oleh pelatih Tim Nasional Indonesiauntuk memperkuat skuat tim nasional.
            3 tahun yang lalu, Dimas masih menjadi seorang pelajar SMU yang berprestasi. Ia memang harus selalu berprestasi untuk mendapat beasiswa. Sebab, ia dilahirkan dari keluarga yang kurang berada. Ayahnya hanyalah seorang buruh pabrik dan Ibunya adalah pembantu rumah tangga. Itulah mengapa Dimas selalu rajin dan berusaha.
            Dulu di sela-sela kesibukannya sebagai pelajar. Ia harus disibukkan dengan kegiatan lain yaitu bermain sepak bola. Hebatnya, di usia muda seperti itu ia sudah di rekrut oleh salah satu club besar Indonesia di bawah usia 17 tahun. Jadwal sekolahnya sering kali porak-poranda. Dan ia sadar, bahwa kesusahannya saat ini akan membuahkan hasil yang sangat berharga baginya di masa depan.
            Ketika hendak menempuh ujian SMU, disaat itu pula ia harus bertanding melawan Club besar dari negeri tetangga. Sama sepertinya, club besar itupun “Club Under 17”. Ia berfikir mungkin mereka juga sama kerepotan mengatur jadwal sekolah. Itu menjadikannya termotivasi. Jika lawannya bisa, mengapa ia tidak?
            Pertandingan dimulai 1 minggu sebelum ujian. Ia sangat kerepotan dengan jadwal latihannya dan jadwal belajar. Untuk itu, disela-sela latihan ia membawa serta buku-bukunya untuk sekedar dibaca dan didiskusikan bersama rekan-rekannya yang mungkin seusia atau lebih tua sedikit darinya.
            Hari ini pertandingan dimulai, tampak ribuan pasang mata yang akan melihat aksi Dimas dan kawan-kawan mulai bersiap-siap untuk menyaksikan kick-off babak pertama. Dengan bangga, kedua kesebelasan berjalan menuju lapangan. Priiiiiiiiiiit... tiupan peluit wasit mengawali jalannya pertandingan.
            Penonton tak henti-hentinya bersorak untuk Dimas dan kawan-kawan.
            “Yakk, Dimas menggocek bola. Memberi bola kepada Alam, Alam kembali ke Dimas. Dimas, berlari dia. Ooh mengecoh kiper lawan, ditendang saja Dimas .Dan goooaaal..............”. Teriakan oleh komentator sepak bola yang disambut riuh oleh ribuan suporter.
            Dimas pun bersujud atas goalnya yang membuat timnya unggul 1-0. 45 menit pertandingan telah berlalu. Saatnya kedua kesebelasan beristirahat. Para pencari berita pun memotret Dimas dan memujinya habis-habisan.
            Babak kedua telah dimulai. Dan seperti biasa komentator tak henti-hentinya memberi komentar terhadap permainan kedua tim. Tampaknya permainan tim lawan mulai meningkat. Dimas dan kawan-kawan pun kesulitan menghadapinya. Namun serangan balik yang dibangun pemain bertahan membuahkan hasil.
            “Kali ini Dimas yang membawa bola, dioper kepada Arif. Dioper lagi kepada Randy. Melewati dua pemain Randy, diberikan kepada Dimas. Kini Dimas berada di depan gawang, dikawal ketat dia. Dan.. ow ow ow dioper kepada Alam dan membuahkan goal kedua.” Ucap komentator dengan logat yang cepat.
            “Kerjasama yang cantik oleh para pemain kita, begitu juga dengan Dimas bung !! Dia membawa bola dan tidak memaksakan diri untuk shooting. Dia berikan bola kepada Alam yang berdiri bebas di depan gawang. Luar biasa”. Kata komentator yang lain.
            Dimas memang bukan orang yang egois. Ia tidak ingin cepat puas dengan permainannya, ia lebih memilih rekan-rekannya mendapat kesempatan seperti dirinya. Pemuda yang berjiwa besar bukan?
            Pertandingan telah usai dengan kemenangan tim Dimas dengan skor 2-0. Kini saatnya Dimas mempersiapkan ujiannya. Setiap menit, setiap detik, dimanapun ia berada pasti buku yang ia pegang.
            Ujian telah tiba, hari ini Dimas berangkat sekolah dengan menenteng tas lusuhnya.
            “Huhh, aku pasti bisa”. Ucap Dimas.
            Tak terasa, ujian sudah 1 minggu berlalu. Dimas tak memikirkan nilainya nanti. Yang ia pikirkan, apakah ia bisa melanjutkan sekolahnya. Jika mempunyai uang, ia berencana menempuh pendidikan di universitas terbuka.
            1 minggu kemudian, pengumuman hasil ujian telah diberikan kepada semua siswa. Dimas terkejut bukan main ketika melihat nilainya 10,00 semua. Rasanya ia bahagia sekali. Dan kebahagiaannya itu disambut oleh beasiswa dari clubnya saat ini. Itu karena Dimas berhasil membawa clubnya menang dan semakin diminati para pemain yang cukup terkenal.
            Dimas lalu bersujud syukur, dan meneteskan air matanya tanda bahagia. Ia tak pernah menyangka bahwa hidupnya akan seberuntung itu. Kini, Dimas menjadi pemain yang paling bersinar. Dan juga, pelajar yang berprestasi dan membanggakan orang tuanya.

Terima Kasih telah membaca :)
 Silahkan Copas, sertakan sumber ya readers..... :)